Percetakan 3D: Produk Sulit Bukan Lagi Impian untuk Diwujudkan

Percetakan 3D merupakan metode produksi yang menggunakan file digital untuk mewujudkan atau mencetak benda-benda dalam bentuk 3 dimensi. Dikenal juga dengan istilah 3D printing menjadi bagian dari upaya revolusi industri 4.0.

Produk dengan desain yang sulit pun kini bukan lagi impian belaka. Sebab, dengan 3D printing ini semuanya bisa diwujudkan dengan mudah dan cepat. Setidaknya ada tiga proses di sini yang dimulai dari pemodelan digital, pemilihan bahan, hingga perakitan untuk cetak. Baca juga nothing phone yang perlu diketahui.

3 Jenis Percetakan 3D Biasa Digunakan dalam Industri

Percetakan 3D

Additive Manufacturing (AM) juga menjadi sebutan lain bagi 3D printing, yang merupakan teknologi mencetak objek 3 dimensi dengan berbagai macam bahan. Berikut ini 3 jenis percetakan 3D yang biasa digunakan dalam industri.

  • Fused Deposition Modeling (FDM)

FDM menjadi jenis yang paling umum digunakan dalam industri untuk membuat suatu produk. Bahan yang digunakan yaitu plastik ABS atau PLA yang melalui proses pemanasan untuk mencapai bentuk meleleh, kemudian diletakkan pada head printing.

READ  Mainkan Jarimu dengan Game Uang Gratis

Head tersebut meletakkan plastik yang meleleh pada objek sesuai dengan desain yang dibutuhkan. Teknik FDM ini cocok untuk mencetak produk sederhana. Banyak digunakan karena relatif murah, dan bahan plastik pun dapat diubah warnanya.

  • Stereolithography (SLA)

Jenis percetakan 3D berikutnya yaitu SLA yang telah menggunakan teknologi canggih dalam produksinya. Bahan yang digunakan bersifat cair dan membutuhkan bantuan cahaya laser dalam pembentukan setiap lapisan-lapisan produk yang akan dibuat 3 dimensi.

Biasanya industri menggunakan teknik Stereolithography untuk membuat objek yang rumit dan memiliki ukuran kecil. Bahan cair yang dibutuhkan akan dikeringkan menggunakan bantuan UV dari 3D printing. SLA ini cenderung lebih mahan dan butuh ruang khusus.

  • Selective Laser Sintering (SLS)

Selective Laser Sintering banyak digunakan dalam industri untuk mencetak objek 3 dimensi. Tidak terpaut pada satu bahan saja, SLS dapat menggunakan bahan plastik, logam, dan juga keramik yang berbentuk bubuk. Itu menjadi salah satu keuntungan yang didapatkan dari SLS.

READ  Tutorial Transfer Menggunakan OVO ke Sesama OVO dan Rekening Bank

Selain itu, teknik percetakan 3D SLS ini juga memiliki hasil akhir yang berkualitas, terbukti kuat, dan juga tahan lama. Hanya saja harga mesinnya jauh lebih mahal dan penerapannya juga cukup rumit untuk menghasilkan suatu objek 3 dimensi. Simak juga usaha188 login yang rekommended.

Contoh Penerapan Percetakan 3D di Berbagai Sektor Industri

3D printing menjadi bagian dari wujud perubahan teknologi yang menyokong kemudahan. Membantu mewujudkan desain yang sulit untuk menjadi produk pun bisa dilakukan. Berikut ini contoh penerapan dari objek yang dihasilkan melalui mesin 3D di berbagai sektor industri.

  • Kedokteran

Tidak hanya mencetak produk yang sulit saja, menggunakan teknologi 3D printing juga dapat membantu kedokteran melakukan operasi yang rumit. Industri yang bergerak di bidang kesehatan ini dapat mencetak model 3D organ pasien untuk mengenali penyakit tertentu.

  • Otomotif

Percetakan 3D pada industri otomotif dimanfaatkan untuk membuat prototipe kendaraan. Perusahaan otomotif dapat menghemat waktu dan biaya produksi dalam hal tersebut. Selain itu, perbaikan kendaraan yang rusak juga lebih mudah dengan teknik 3D printing ini.

  • Fashion

Industri yang juga memanfaatkan kecanggihan teknologi 4.0 yaitu fashion. Para perancang baik itu pakaian, sepatu, aksesoris, dan lain sebagainya dapat mewujudkan desain yang sulit menggunakan 3D printing. Mengeksplorasi bahan dan tekstur pun tidak lagi terhalang. Baca juga ide bisnis online yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan sejumlah.

READ  Beberapa Teknologi Kesehatan Terbaru Yang Dapat Anda Gunakan

Percetakan 3D menjadikan produk yang rasanya sulit untuk diproduksi menjadi kenyataan. Kendatidemikian, tetap ada kekurangan terhadap hasil karya tersebut, seperti daya tahan dan harga bahan yang lebih mahal dibandingkan mesin konvensional.